Tag: surat

  • Download Contoh Surat Izin Tidak Masuk Kerja Word

    Download Contoh Surat Izin Tidak Masuk Kerja Word

    FreeZone88 – Dunia kerja tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan tertentu. Tidak jarang seorang karyawan tidak bisa masuk kerja, karena ada urusan mendesak dan sulit ditinggalkan. Selain itu kadangkala seorang karyawan dalam kondisi yang tidak sehat, sehingga tidak bisa masuk kerja. Dalam kondisi teresebut karyawan harus membuat surat izin tidak masuk kerja, agar tidak diberi sanksi oleh pihak perusahaan tempatnya bekerja. Dari gambaran singkat ini, timbul sebuah pertanyaan apa itu surat izin tidak masuk kerja dan bagaimana cara membuat surat tersebut.

    Surat Izin Tidak Masuk Kerja

    Surat izin tidak masuk kerja merupakan sebuah dokumen surat yang dibuat oleh seorang pegawai yang hendak mengajukan izin berhalangan hadir di tempat kerja, karena ada sebuah kepentingan mendesak. Surat permohonan izin ini biasanya ditulis ketika karyawan tersebut sakit, memiliki masalah keluarga, atau bahkan memiliki kepentingan mendesak yang tidak bisa ditunda.

    Bagi karyawan yang tidak masuk kerja wajib membuat surat izin, sebagai bagian profesionalisme dalam bekerja. Surat izin ini bermaksud memberikan informasi pada perusahaan, mengapa karyawan tersebut tidak bisa masuk kerja pada hari itu. Tujuan resmi surat izin ini adalah untuk memberikan keterangan kepada perusahaan mengenai alasan seorang karyawan tesebut tidak bisa berada di kantor, sehingga pihak perusahaan bisa memahami dan memberikan izin sesuai dengan peraturan perusahaan.

    Dalam membuat surat izin ini seorang karyawan harus mengetahui terlebih dahulu aturan atau kebijakan perusahaan, terkait permohonan izin dan prosesdur cuti. Hal ini dikarenakan, beberapa perusahaan mewajibkan karyawan agar meminta izin untuk tidak datang bekerja secara langsung. Namun ada pula perusahaan lain yang memberikan izin karyawan untuk meminta surat izin, melalui email atau pesan singkat kepada atasannya, dengan persyaratan setelah karyawan tersebut masuk kerja, maka harus membawa surat izin resmi dan diperlihatkan kepada atasannya.

    Cara Membuat Surat Izin Tidak Masuk Kerja

    Tidak sedikit orang beranggapan bahwa cara membuat surat izin tidak masuk kerja ini,  merupakan sebuah pekerjaan yang rumit dan berbelitbelit dan harus menggunakan bahasa remsi, dan memiliki format khusus, dan lain sebagainya. Jika kita telah mengetahui dasar penulisannya, maka akan mudah menuliskan surat izin tidak masuk kerja, bahkan bisa menuliskannya dengan singkat, jelas, dan padat (tidak terlalu panjang). Untuk mengetahui lebih jelas cara membuat surat izin tidak masuk kerja, maka bisa memperhatikan langkah-langkah menulis surat izin tidak masuk kerja sebagai berikut.

    • Ikuti Format Surat Normal

    Surat izin tidak masuk kerja biasanya ditujukan kepada bagian HRD atau manajemen      perusahaan, penulisan surat izin harus menggunakan format resmi. Hal ini dilakukan agar        surat yang kita kirimkan bisa terlihat lebih professional dan formal.

    • Menggunakan Bahasa Resmi atau Baku

    Pada saat membuat surat izin tidak masuk kerja, harus menggunakan bahasa baku/formal dan standar. Hal ini dikarenakan surat tersebut dipergunakan untuk tujuan pekerjaan yang harus menghormati pihak HRD.

    • Tanggal Izin Tidak Masuk Kerja

    Ada hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam membuat surat izin tidak masuk kerja, ialah menulis tanggal izin tidak masuk bekerja. Selain itu, harus dipastikan bahwa tanggal dan hari izin kerja kita itu sudah tepat dan benar.

    • Identitas Pribadi harus Jelas

    Setelah penulisan tanngal, hal yang perlu diperhatikan adalah menuliskan data pribadi yang lengkap dan valid, termasuk nama lengkap, jabatan, serta nomor induk karyawan atau nomor identitas staff yang bekerja. Hal ini bertujuan agar pihak HRD dapat mendokumentasikan otorisasi karyawan dengan jelas.

    • Tujuan Izin tidak masuk Kerja

    Selanjutnya, karyawan harus menuliskan tujuan atau alasan tidak masuk kerja. Hal inilah yang dapat menentukan apakah permohonan surat izin tidak masuk kerja yang diajukan dapat disetujui atau tidak. Jadi, terlebih dulu pastikan untuk menuliskannya dengan alasan dan kebenaran yang benar.

    • Waktu atau Lama Izin Kerja

    Apabila seorang karyawan memiliki jatah/waktu cuti, maka harus dipastikan dia menuliskannya dalam surat izinnya. Karena dengan cara ini, pihak perusahaan bisa melihat aktivitas apa yang dilakukan saat karyawan tersebut tidak masuk kerja. Satu hal yang perlu diingat, bahwa seorang karyawan harus menuliskan dengan jelas berapa lama dia tidak akan masuk bekerja atau izin kerja.

    • Memberikan Alternatif

    Di beberapa kejadian, seorang karyawan dapat mempertimbangkan untuk menyisihkan waktu dari pekerjaan. Seperti, walaupun tidak berada di kantor, namun karyawan tersebut tetapbisa bekerja dari jarak jauh dari rumah dan berkomunikasi via email.

    • Mengucapkan Terima Kasih

    Setelah menuliskan isi dan tujuan utama dari surat izin tidak masuk kerja, jangan lupa menuliskan ucapan terima kasih pada pihak yang bertanggung jawab atau bagian manajemen perusahaan/HRD, karena telah membentuk hubungan kerja yang baik, dan tidak lupa pula mengungkapkan rasa syukur. Hal ini akan membuat atasan anda merasa sangat dihargai.

    • Mengecek Kesalahan Penulisan Kata (Typo)

    Hal yang perlu diingat sebelum mengirimkan surat izin tidak masuk kerja adalah, karyawan wajib mengecek kembali surat yang telah ditulisnya. Harus dipastikan tidak ada kesalahan kata atau kalimat yang dapat membuat surat tersebut kurang profesional. Perhatikan pula pilhan kata, serta struktur kalimat yang digunakan, dimana strukturnya harus pendek, kuat dan jelas.

    • Mengirim Surat

    Hal yang paling terakhir dilakukan adalah mengirimkan surat izin tersebut ke kantor atau perusahaan tempat kita bekerja. Apabila kita memilih mengirimkannya dalam bentuk hard copy, maka harus dicetak terlebih dulu baru kemudian ditanda tangani. Namun, jika kita hendak mengirimkannya dalam bentuk digital (file word atau pdf), maka harus menambahkan tanda tangan digital pada bagian akhir surat.

    Berdasarkan penjelasan dari beberapa poin penting terkait cara penulisan surat izin tidak masuk kerja, maka kita sudah bisa mendapatkan gambaran seperti apa surat izin tidak masuk kerja tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui beberapa contoh surat izin tidak masuk kerja sebagai berikut.

    1. SURAT IZIN TIDAK MASUK KERJA KARENA MENGIKUTI KEGIATAN

    Seorang karyawan pada masa dia bekerja, bisa saja mempunyai aktivitas diluar kantor. Misalnya ada yang masih kuliah atau bahkan melanjutkan kuliah dengan jenjang yang lebih tinggi. Sehingga, jika ada kegiatan di Universitasnya pada saat jam kerja berlangsung, tentu saja karyawan tesebut harus membuat surat izin tidak masuk kerja, karena harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan kampus.

    contoh surat tidak masuk kerja word contoh surat tidak masuk kerja word

     

    Download contoh surat izin tidak masuk kerja dalam bentuk Ms Word dibawah ini

    [maxbutton id=”2″ url=”https://cdn.freezone88.com/wp-content/2023/01/surat-izin-tdk-masuk-kerja.docx” text=”Unduh Surat Izin Tidak Masuk Kerja” ]

    Penutup

    Demikianlah penjelasan mengenai surat izin tidak masuk kerja, dan cara membuatnya disertai dengan beberapa  contohnya, semoga bermanfaat.

    Referensi :

    10 Contoh Surat Izin Tidak Masuk Kerja dan Cara Pembuatannya!

  • Download Contoh Surat Penawaran Barang Word

    Download Contoh Surat Penawaran Barang Word

    FreeZone88 – Dunia bisnis didalamnya terdapat aktivitas jual beli, yang juga didalamnya terjadi aktivitas penawaran barang. Segala aktivitas penawaran barang ini memerlukan surat resmi, yang umumnya digunakan pengusaha jika ingin melakukan transaksi bisnis dengan konsumen atau perusahaan lain, surat ini dikenal dengan sebutan surat penawaran barang. Dari gambaran ringkas ini, timbul pertanyaan apa sebenarnya surat penawaran barang, dan tujuannya, dan bagaimana format dalam penulisan surat penawaran barang tersebut . Berikut adalah penjelasan serta beberapa contoh surat penawaran barang.

    Pengertian Surat Penawaran Barang

    Menurut e-Jurnal Universitas Internasional Batam, surat penawaran barang merupakan surat yang berisi hal-hal yang menyangkut penawaran barang atau jasa yang ditujukan kepada calon pembeli, surat ini dikenal dengan istilah surat jual. Pembuatan surat penawaran barang ini biasanya karena ada permintaan penawaran dari calon pembeli atau penjual yang hendak menawarkan produknya kepada individu ataupun sebuah perusahaan.

    Selain itu, menurut pendapat Mail Merge dalam karyanya yang berjudul, Solusi Praktis untuk Surat-surat Bisnis, surat penawaran barang atau dikenal juga dengan istilah Offering Letter, merupakan surat yang didalamnya berisi informasi yang ditujukan untuk meningkatkan minat pembaca terhadap sebuah barang atau jasa yang ditawarkan.

    Dalam surat penawaran ini biasanya dikirimkan oleh penjual sebagai balasan atas surat permintaan penawaran dari para calon pembeli. Tetapi, dapat juga dikirimkan pada calon pembeli yang tidak mengajukan surat permintaan, jika penjual memiliki tujuan memasarkan/mempromosikan barang dagangannya.

    Tujuan Surat Penawaran Barang

    Setiap dokumen atau surat yang dibuat pasti memiliki tujuan, tidak terkecuali surat penawaran barang. Adapun tujuan dari surat penawaran barang adalah sebagai berikut :

    • Untuk perkenalan produk atau jasa ;
    • Sebagai wadah promosi terhadap suatu barang atau jasa kepada orang lain atau perusahaan lain ;
    • Untuk meningkatkan hasil pemasaran bagi perusahaan ;
    • Untuk menjalin hubungan dengan individu dan perusahaan lain ;
    • Untuk memperluas jaringan dengan individu dan perusahaan lain ;
    • Untuk memperkenalkan barang dan jasa kepada masyarakat, khususnya bagi pihak yang memiliki potensi untuk membeli.

    Format dalam Surat Penawaran Barang

    Pembuatan surat penawaran barang tidak boleh sembarangan, ada beberapa komponen khusus yang harus ada, sehingga surat penawaran tersebut bisa dinyatakan valid. Berikut ini adalah format dalam pembuatan surat penawaran barang :

    • Kop surat perusahaan, dituliskan secara lengkap alamat, nomor telepon, alamat email, dan website (bila ada).
    • Nama kota dan tanggal surat diterbitkan.
    • Nomor surat, urutan nomor surat keluar dari perusahaan.
    • Lampiran, biasanya dilampirkan lengkap .
    • Perihal, poin inti dari surat.
    • Tujuan, yakni pihak atau perusahaan yang dituju.
    • Salam pembuka, sapaan pembuka yang resmi.
    • Isi surat, yang isinya adalah inti dari penawaran yang diberikan.
    • Salam penutup, yang isinya adalah salam penutup dan harapan terhadap perusahaan/individu tersebut bisa menindaklanjuti surat tersebut.
    • Nama dan tanda tangan, dari pimpinan perusahaan atau pejabat yang ditunjuk.
    • Stempel, dibubuhkan di area tanda tangan.

    Setelah melihat penjelasan mengenai surat penawaran barang, tujuan, serta format surat penawaran barang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui beberapa contoh surat penawaran barang sebagai berikut :

    surat penawaran barang-1 surat penawaran barang-2

    Download Contoh surat penawaran barang dan jasa word dibawah ini

    [maxbutton id=”2″ url=”https://cdn.freezone88.com/wp-content/2022/12/surat-penawaran-barang.docx” text=”DOWNLOAD SURAT PENAWARAN BARANG” ]

    Penutup

    Demikianlah penjelasan mengenai surat penawaran barang, dan tujuannya, serta  format  dalam surat penawaran barang tersebut disertai dengan beberapa  contohnya, semoga bermanfaat.

     

    Referensi :

    https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-6265330/10-contoh-surat-penawaran-singkat-untuk-berbagai-keperluan

  • Download Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru

    Download Contoh Surat Jual Beli Tanah Terbaru

    FreeZone88 – Kegiatan manusia terkadang berkaitan dengan aktivitas jual beli, seperti jual beli tanah maupun properti. Dalam aktivitas jual beli tersebut membutuhkan surat jual beli, yang bertujuan untuk memperlancar proses jual beli dan mencegah terjadinya penyalahgunaan bagi penjual dan pembeli. Dalam pembahasan kali ini akan dijelaskan apa itu surat jual beli tanah, fungsi surat jual beli tanah, dan apa saja isi yang terdapat dalam surat jual beli tanah . Berikut adalah penjelasan serta beberapa contoh surat jual beli tanah.

    Apa itu Surat Jual Beli Tanah?

    Berdasarkan pendapat Sandrina Wijaya dalam Buku Surat Perjanjian Bisnis Langsung Deal, menyebutkan bahwa surat jual beli tanah termasuk dalam surat perjanjian jual beli. Adapun surat perjanjian jual beli merupakan surat yang dibuat untuk melakukan aktivitas jual beli sebuah barang, baik itu barang bergerak seperti kendaraan, maupun barang tidak bergerak seperti tanah dan rumah.

    Surat perjanjian jual beli merupakan sebuah kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli terkait jual beli sebuah barang. Adapun isi  surat perjanjian jual beli tanah berisi hak dan kewajiban dari pihak penjual dan pembeli yang harus dipatuhi bersama. Oleh karena itu, kedua belah pihak tersebut tidak boleh melanggar kesepakatan yang telah tertulis diatas surat.

    Fungsi Surat Jual Beli Tanah

    Fungsi surat jual beli tanah dijelaskan dalam sebuah Buku Surat Perjanjian Bisnis Langsung Deal, Sandrina Wijaya menyebutkan beberapa fungsinya sebagai berikut :

    • Sebagai bukti perjanjian resmi antara pihak penjual dan pembeli ;
    • Menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang harus dipatuhi ;
    • Surat jual beli tanah adalah surat yang sah di mata hukum, sehingga jika dikemudian hari terjadi pelanggaran, maka hal tersebut bisa melanggar Undang-undang ;
    • Sebagai jaminan keamanan transaksi saat jual beli tanah ;
    • Sebagai salah satu surat penting yang wajib diperlihatkan pada saat ingin menjual, maupun membeli tanah.

    Isi Surat Jual Beli Tanah

    Pembuatan surat jual beli tanah tidak boleh dilakukan sembarangan, karena surat jual beli tanah ini dinyatakan resmi di hadapan hukum. Sehingga apabila terjadi pelanggaran tertentu dapat dituntut sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Oleh karena itu, dalam membuat surat jual beli tanah harus berdasarkan aturan dan ketentuan. Sandrina Wijaya menyebutkann isi surat jual beli tanah yang baik dan benar, sebagai berikut ;

    • Jenis barang dan keterangan barang yang diperjualbelikan, dalam hal ini adalah tanah ;
    • Harga tanah yang telah disetujui ;
    • Cara pembayarannya ;
    • Cara penyerahannya ;
    • Risiko dalam jual beli ;
    • Penyelesaian perselisihan jika konflik muncul dikemudian hari ;
    • Hal-hal lain yang dianggap penting dalam kesepakatan antara kedua belah pihak.

    Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, perjanjian yang terkait peralihan hak atas tanah termasuk jual beli tanah harus dilakukan dihadapan PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah). Oleh karena itu dalam melakukan aktivitas jual beli, pihak penjual dan pembeli harus dating bersama ke kantor PPAT untuk membuat Akta Jual Beli Tanah. PPAT merupakan pejabat umum yang diangkat oleh Kepala BPN (Badan Pertanahan Nasional) mempunyai kewenangan untuk membuat akta peralihan ha katas tanah, termasuk akta jual beli tanah. Jika transaksi jual beli tanah berlangsung di daerah yang belum terdapat PPAT, maka dibolehkan menghadap Camat dalam jabatan dan kapasitasnya selaku PPAT sementara.

    Ada hal yang harus diperhatikan oleh pihak penjual dan pembeli tanah, adalah PPAT yang akan dimintai membuat Akta Perjanjian Jual Beli Tanah merupakan PPAT yang terdapat dalam wilayah kedudukan dan kewenangannya, seperti daerah keberadaan tanah yang dijadikan sebagai objek transaksi jual beli tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari beberapa contoh surat jual beli tanah berikut:

    untuk file lengkapnya dalam bentuk Ms Word dapat kamu download pada link dibawah ini

    [maxbutton id=”2″ url=”https://cdn.freezone88.com/wp-content/2022/12/surat-jual-beli-tanah-1.docx” text=”SURAT JUAL BELI TANAH” ]

    Penutup

    Demikianlah penjelasan mengenai surat jual beli tanah, dan fungsinya, serta  isi yang haris ada dalam surat jual beli tanah tersebut disertai dengan beberapa  contohnya, semoga bermanfaat.

     

    Referensi :

    https://finance.detik.com/solusiukm/d-6353976/contoh-surat-jual-beli-tanah-fungsi-dan-cara-membuatnya

  • Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang Terbaru

    Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang Terbaru

    Dalam kehidupan sehari-hari terkadang seseorang memiliki permasalahan keuangan, dan membutuhkan pinjaman dana. Proses peminjaman dana tersebut, membutuhkan sebuah dokumen untuk menghindari permasalahan yang akan timbul didepan. Dokumen tersebut biasa dikenal dengan istilah surat perjanjian hutang piutang. Dari gambaran ringkas ini, timbul pertanyaan apa sebenarnya surat perjanjian hutang piutang, dan tujuannya, dan apa saja komponen yang harus ada dalam surat perjanjian hutang piutang tersebut . Berikut adalah penjelasan serta beberapa contoh surat perjanjian hutang piutang.

    Apa itu Surat Perjanjian Hutang Piutang

    Surat perjanjian hutang piutang merupakan janji yang dituliskan penerbit atau pembuat surat yang ditujukan kepada pihak lain (penerima hutang). Istilah pemberi utang dikenal dengan istilah Kreditur dan penerima utang dikenal dengan Debitur. Perjanjian hutang piutang merupakan salah satu bagian dari hukum harta kekayaan. Umumnya, surat perjanjian hutang piutang berisi keterangan dan seluruh persyaratan yang berkaitan dengan hutang, beserta hak dan kewajibannya.

    Pada awal kesepakatan atau perjanjian, hak piutang atau hak tagih dibuat pihak pemberi dan penerima utang berdasarkan kesepakatan bersama. Isi surat harus dilaksanakan kedua belah pihak disertai dengan itikad baik (good faith). Berdasarkan isi Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Pasal 1338, kesepakatan dalam surat perjanjian hutang piutang yang tidak bisa ditarik kembali. Beberapa poin kesepakatan bisa di batalkan apabila ada persetujuan dari kedua belah pihak. Persetujuan tidak boleh ditarik kembali kecuali terdapat kesepakatan kedua belah pihak, atau karena ada alasan-alasan tertentu yang ditentukan oleh Undang-Undang.

    Pembuatan surat perjanjian hutang piutang bisa melibatkan para saksi, karena saksi dapat digunakan sebagai alat bukti hutang piutang dan pedoman pelaksanaan hukum perjanjian antara kedua belah pihak. Akan tetapi status kedudukan para saksi bukanlah hal yang wajib, kecuali pembuatan surat perjanjian hutang piutang tersebut dihadapan notaris. Surat dan saksi dapat dijadikan sebagai bukti kuat, jika di kemudian hari terjadi kesalahpahaman atau perselisihan.

    Surat perjanjian hutang piutang tidak dapat dimasukan dalam ranah hukum pidana, karena sesuai dengan Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) Pasal 19 ayat 2 yang berbunyi : “Tidak seorangpun atas putusan pengadilan bisa dipidana penjara atau kurungan, berdasarkan alasan ketidakmampuan untuk memenuhi suatu kewajiban dalam perjanjian hutang piutang.” Berdasarkan pernyataan Direktorat Jenderal HAM RI menyatakan bahwa, sejatinya membuat laporan pengaduan ke polisi merupakan hak semua orang. Namun belum tentu semua perkaranya dapat di proses ke jalur hukum atau peradilan.

    Tujuan Surat Perjanjian Hutang Piutang

    Setiap surat perjanjian yang dibuat tentunya memiliki tujuan, termasuk surat perjanjian hutang piutang ini. Adapun tujuan pembuatan surat perjanjian hutang piutang yakni sebagai alat bukti yang terkait dengan perbuatan, kenyataan, atau keadaan yang bersifat perdata. Surat perjanjian hutang piutang dikenakan bea materai sesuai UU No. 13 Tahun 1985. Jika dalam sebuah surat perjanjian hutang piutang, tidak terdapat materai seperti perjanjian jual beli. Bukan berarti perbuatan hukumnya atau perjanjian jual beli tersebut tidak sah. Namun hanya tidak memenuhi syarat sebagai alat bukti. Sedangkan perbuatan hukumnya (perjanjian jual belinya tetap sah, karena sah atau tidaknya sebuah surat perjanjian itu bukan tidak ada materainya, namun ditentukan dalam Pasal 1320 KUH Perdata.

    Komponen Surat Perjanjian Hutang Piutang

    Dalam surat perjanjian hutang piutang yang benar harus memperhatikan beberapa komponen, karena seluruh rincian mengenai pinjaman dan persyaratan ada dalam komponen itu, berikut rinciannya:

    1. Data diri kedua belah pihak (Seperti Nama, Alamat, Nomor KTP, Pekerjaan, dan lain-lain)
    2. Jumlah total atau nominal uang yang akan dipinjam
    3. Jumlah total pembayaran
    4. Tujuan pinjaman
    5. Jangka waktu pembayaran
    6. Jumlah pembayaran bulanan (Bila perlu)
    7. Tingkat bunga atau kompensasi
    8. Persyaratan mengenai hukuman jika tidak membayar atau terjadi wanprestasi (kondisi dimana pinjaman dapat dilepaskan atau ditangguhkan, karena pelaksanaan kewajiban yang tidak bisa terpenuhi atau ingkar janji oleh debitur).

    Pembuatan surat perjanjian hutang piutang tidaklah sulit, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat beberapa contoh surat perjanjian hutang piutang sebagai berikut:

    contoh surat hutang piutang

    Untuk file lengkapnya langsung saja download contoh surat perjanjian hutang piutang dibawah ini

    [maxbutton id=”2″ url=”https://cdn.freezone88.com/wp-content/2022/12/surat-perjanjian-Hutang-piutang-1.docx” text=”DOWNLOAD SURAT HUTANG PIUTANG” ]

    Penutup

    Demikianlah penjelasan mengenai surat perjanjian hutang piutang, dan tujuannya, serta  komponen-komponen yang harus ada dalam surat perjanjian hutang piutang tersebut disertai dengan beberapa  contohnya, semoga bermanfaat.

    Referensi :

    https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-6258261/5-contoh-surat-perjanjian-hutang-piutang-singkat-yang-baik-dan-benar

  • Download Contoh Surat Pernyataan Terbaru

    Download Contoh Surat Pernyataan Terbaru

    FreeZone88 – Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa urusan atau permasalahan, yang harus diselesaikan melalui sebuah dokumen untuk menyepakati ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama. Dokumen tersebut berupa surat pernyataan, yang berisi sejumlah bagian-bagian penting yang menerangkan jika pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan, menyetujui semua ketentuan tersebut. Jika ada salah satu bagian yang dilanggar oleh pihak-pihak yang terlibat, maka akan dikenakan sanksi hukuman nantinya. Dari gambaran mengenai surat pernyataan ini, timbul pertanyaan apa sebenarnya surat pernyataan itu, fungsi surat pernyataan, serta cara membuat surat pernyataan tersebut, berikut ini penjelasannya.

    Apa itu Surat Pernyataan

    Surat pernyataan merupakan surat yang berisi pernyataan terkait kesepakatan, kesediaan, kesanggupan, serta kemauan untuk melaksanakan sesuatu. Sifat dari surat pernyataan ini adalah resmi, dan mempunyai dasar hukum kuat. Sehingga dalam pembuatannya surat pernyataan harus disertai tanda tangan di atas materai.

    Dalam pembuatannya surat pernyataan dibuat secara tertulis, dalam bentuk penegasan atau pengakuan bahwa pihak-pihak yang terlibat telah atau belum melaksanakan sesuatu. Pada umumnya, surat pernyataan digunakan untuk kepentingan melamar kerja, urusan profesi, pernikahan, jual beli, dan aktivitas lainnya.

    Fungsi Surat Pernyataan

    Seperti penjelasan sebelumnya, sifat dari surat pernyataan adalah resmi, dan mempunyai dasar hukum yang kuat. Oleh karena itu, pihak-pihak pembuat surat pernyataan harus bertanggung jawab atas pernyataan yang telah dibuat. Kemudian, dari penjelasan ini maka timbul pertanyaan apa sebenarnya fungsi surat pernyataan itu. Berikut ini adalah fungsi-fungsi surat pernyataan ;

    • Menerangkan Secara Jelas tentang Pernyataan

    Fungsi pertama dari surat pernyataan adalah menerangkan secara detail mengenai pernyataan apa yang ditulis di atas kertas, dan ditanda tangan di atas materai. Oleh karena itu, jika di kemudian hari ada pihak yang melanggar atas pernyataan yang mereka buat sendiri, maka pihak-pihak tersebut bisa dikenakan sanksi atau hukuman sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.

    • Sebagai Bukti Otentik

    Fungsi kedua dari  surat pernyataan adalah sebagai bukti yang otentik atau kuat, bila pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap pernyataan yang sudah disepakati bersama. Oleh karena itu, proses hukuman dapat dijalankan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

    • Sebagai Dokumen Pelengkap

    Fungsi ketiga dari surat pernyataan adalah sebagai dokumen pelengkap atau pendukung. Misalkan, jika ada seseorang yang baru diterima kerja di sebuah perusahaan tertentu. Untuk menjaga nama baik perusahaan, jika hendak menanda tangani kontrak, maka harus disertai dengan surat pernyataan yang menyatakan bahwa karyawan tersebut tidak akan melakukan aktivitas-aktivitas negatif. 

    Berdasarkan fungsi-fungsi dari surat pernyataan diatas, maka pembuatan surat pernyataan harus dibuat secara teliti dan hati-hati. Pembuatan surat pernyataan tidaklah sulit, namun ada hal penting yang harus ada dalam surat pernyataan yakni : Judul surat pernyataan, Identitas pembuat surat seperti : Nama, tanggal lahir, alamat, nomor telepon. Isi Pernyataan, Penutup, Tempat dan Tanggal Pembuatan surat, dan bagian terakhir harus melampirkan nama jelas, tanda tangan di atas materai dari pembuat surat pernyataan.

    Cara Membuat Surat Pernyataan

    Pembuatan surat pernyataan tidak boleh sembarangan, namun harus menggunakan susunan penulisan yang baik dan benar. Jadi, bagaimana sebenarnya cara membuat surat pernyataan yang baik? Berikut ini cara membuat surat pernyataan :

    • Menuliskan Identitas Diri Lengkap

    Hal yang harus dilakukan pertama dalam menulis surat pernyataan adalah, menulis identitas diri dengan lengkap dan jelas. Seperti nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat rumah, serta nomor telepon yang masih aktif. 

    • Isi Pernyataan Ringkas dan Jelas

    Setelah menuliskan identitas diri dengan jelas, selanjutnya harus menuliskan isi surat pernyataan. Dalam penulisan isi surat pernyataan ini, tidak perlu terlalu panjang dan berbelit-belit. Penulis cukup menjabarkan poin-poin penting, kemudian disetiap poin tersebut menjelaskan pernyataan penulis secara ringkas dan jelas. Hal yang lebih penting dalam menulis surat pernyataan adalah, memastikan setiap poin-poin yang ditulis harus dapat dipertanggung jawabkan di kemudian hari.

    • Kalimat Penutup 

    Kemudian setelah menulis isi surat pernyataan, pihak pembuat surat pernyataan tersebut harus menulis kalimat penutup di akhir surat. Umumnya, di bagian penutup ini berisi penjelasan tegas jika dikemudian hari ada pihak yang melanggar pernyataan yang telah dibuat. Maka pihak-pihak yang melanggar harus siap menerima sanksi dan hukuman sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.

    • Tempat dan Tanggal Surat Dibuat

    Setelah menulis kalimat penutup, maka penulis harus menuliskan tempat, dan tanggal surat dibuat. Penulisan tempat dan tanggal ini sebelum membubuhkan tanda tangan dan materai. Hal ini dilakukan, agar semua pihak baik yang membuat atau yang menerima surat mengetahui kapan surat pernyataan itu dibuat.

    • Tuliskan Nama Jelas, Tanda Tangan, dan Materai

    Pada bagian akhir surat setelah menuliskan tempat dan tanggal surat dibuat, maka pembuat surat harus menyertakan tanda tangan dan nama jelas dibagian bawah. Perlu diperhatikan menempelkan materai terlebih dulu sebelum surat ditanda tangani, dan tanda tangan yang tertera harus mengenai sebagian materai.

    Setelah melihat penjelasan mengenai surat pernyataan, fungsinya, serta mengetahui cara pembuatannya. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari beberapa contoh surat pernyataan dibawah ini :

    SURAT PERNYATAAN

     

    Saya bertanda tangan di bawah ini :

     

    Nama : Widya Astuti

    Jabatan : Staff Hubungan Masyarakat Divisi Media Relation

    Perusahaan : PT. Sumber Jaya

    Alamat : Jalan Gatot Subroto, No.50, Bandung

     

    Dengan ini menyatakan bahwa saya sanggup mengikuti pelatihan kepenulisan selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 10 sampai dengan 25 Desember 2021. Selama mengikuti  pelatihan kepenulisan, saya bersedia untuk mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan oleh panitia.

     

    Apabila saya tidak mengikuti pelatihan kepenulisan selama 14 hari penuh dan melakukan pelanggaran terhadap peraturan maupun tata tertib yang telah ditetapkan, maka saya bersedia menerima sanksi.

     

    Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

     

    Bandung, 6 Desember 2021

     

    (TTD dan Materai)

     

    Widya Astuti

     

    Contoh surat pernyataan ke 2

     

    SURAT PERNYATAAN

     

    Saya bertanda tangan di bawah ini :

     

    Nama : Asriani

    Jenis Kelamin : Wanita

    Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 11 Mei 1989

    Alamat : Jalan Rungkut No.105 Surabaya

    Nomor Telepon : 08112345678

     

    Melalui surat ini, saya menyatakan kesediaan untuk :

     

    • Tidak berstatus menikah selama masa pelatihan kurang lebih 2 tahun.
    • Menyetujui penempatan kerja di wilayah manapun di Indonesia.
    • Selama masa pelatihan tidak menjalin kontrak kerja dengan perusahaan lain, kecuali PT. Indo Sentosa.
    • Tidak melanggar aturan perusahaan dan hukum Negara yang berlaku.
    • Datang dan disiplin tepat waktu sesuai target dari perusahaan.
    • Mengikuti petunjuk dan arahan selama bekerja.
    • Tidak membatalkan kontrak secara mendadak selama proses pelatihan berlangsung.

    Dengan pernyataan diatas, saya siap untuk menjalani berbagai konsekuensi jika tidak sesuai dengan kesediaan yang saya tulis.

    Demikian surat pernyataan kerja ini saya tulis sesuai kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

     

    Surabaya, 10 Oktober 2022

     

    (TTD dan Materai)

     

    Asriani

     

    Penutup

    Demikianlah penjelasan mengenai surat pernyataan, dan fungsi surat pernyataan, serta cara membuat surat pernyataan disertai dengan beberapa  contohnya, semoga bermanfaat. Download surat pernyataan disini

     

    Referensi : 

    https://www.detik.com/jabar/berita/d-6280875/10-contoh-surat-pernyataan-format-dan-cara-membuatnya

  • Download Contoh Surat Perjanjian Kerjasama Terbaru

    Download Contoh Surat Perjanjian Kerjasama Terbaru

    FreeZone88 – Dalam dunia usaha atau bisnis seringkali dilakukan kerjasama dengan pihak lain untuk mengembangkan bisnis dari seseorang agar lebih maju. Proses kerjasama biasanya dibuktikan dengan adanya perjanjian kerjasama antar beberapa pihak, dan bukti perjanjian kerjasama tersebut biasanya menggunakan surat perjanjian kerjasama. Dari gambaran ringkas ini, timbul pertanyaan apa sebenarnya surat perjanjian kerjasama, dan apa fungsi dari surat perjanjian kerjasama ini, serta seperti apa contohnya. Berikut adalah penjelasannya ;

    Apa Sebenarnya Surat Perjanjian Kerjasama ?

    Surat perjanjian kerjasama adalah dokumen resmi yang berbentuk perjanjian tertulis antara beberapa pihak yang melakukan kerjasama secara legal. Surat perjanjian kerjasama juga merupakan bukti tertulis terkait kesepakatan antara pihak yang menjalin kerjasama dalam mencapai tujuan yang telah disepakati diawal, baik itu dalam bidang usaha, bisnis, maupun professional. Isi dari surat perjanjian kerjasama terdiri dari beberapa kesepakatan atau klausul atas perjanjian tertulis antara dua belah pihak atau lebih. Surat perjanjian kerjasama ini bersifat mengikat, karena disertai tanda tangan diatas materai oleh pihak yang menjalin kerjasama dan juga disertai saksi-saksi sesuai dengan kesepakatan. Dalam dunia bisnis atau usaha, surat perjanjian kerjasama sering digunakan sebagai dokumen yang menjelaskan tentang sebuah proyek yang dilakukan bersama. Dalam bidang diplomatik juga surat perjanjian kerjasama sering dikenal dengan istilah Memorandum of Understanding (MoU), yang biasanya digunakan oleh dua Negara atau lebih dalam menjalin sebuah kerjasama.

    Adapun jenis surat perjanjian kerjasama terbagi dua, yakni :

    1. Surat perjanjian autentik , yakni surat yang dibuat, dihadiri, dan diketahui oleh para pejabat pemerintah yang memiliki peran sebagai saksi.
    2. Surat perjanjian dibawah tangan, yakni surat yang dibuat tanpa mendatangkan saksi atau tanda bukti dari pejabat pemerintah, sehingga mempunyai risiko tinggi.

    Fungsi Surat Perjanjian Kerjasama

    Surat perjanjian kerjasama memiliki tujuan untuk memudahkan beberapa pihak untuk menjalin kerjasama, dan mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Ada beberapa fungsi surat perjanjian kerjasama, sebagai berikut ;

    1. Aspek Keamanan ; surat perjanjian kerjasama memiliki kekuatan hukum yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan menjamin pihak-pihak yang terlibat untuk melakukan kewajiban dan mendapatkan hak-haknya. Sehingga membuat pihak-pihak yang terlibat merasa aman dan tenang.
    2. Pemenuhan Hak dan Kewajiban ; dalam surat perjanjian kerjasama menerangkan dengan jelas mengenai hak dan kewajiban bagi seluruh pihak, sehingga semua hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat bisa terjamin.
    3. Meminimalisir Risiko ; surat perjanjian kerjasama dapat menghindarkan pihak-pihak yang terlibat dari konflik dan perselisihan.
    4. Acuan Penyelesaian ; jika ada konflik dan perselisihan, maka surat perjanjian kerjasama bisa dijadikan acuan penyelesaian masalah. Surat perjanjian kerjasama ini juga dapat digunakan sebagai bukti nyata untuk pengadilan hukum.

    Surat perjanjian kerjasama yang sifatnya resmi dan penting, maka perlu ketelitian dalam membuatnya. Berikut ini adalah beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam membuat surat perjanjian kerjasama.

    1. Harus diberi judul pada surat ; dalam surat perjanjian kerjasa sama, harus diberi judul pada bagian atas, dapat dituliskan dengan kata Surat Perjanjian Kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU). Selain itu, bisa juga diberi nomor surat.
    2. Tuliskan Informasi Pribadi ; dalam pembuatan surat perjanjian kerjasama harus menuliskan informasi pribadi, alamat, jabatan, dan institusi atau lembaga, serta cantumkan pula tanggal pembuatan surat.
    3. Tuliskan Informasi Pihak-pihak yang terlibat dalam Kerjasama : dalam surat perjanjian kerjasama harus menuliskan informasi dari pihak-pihak yang terlibat dalam kerjasama. Seperti nama, alamat, lembaga, dan identitas lainnya.
    4. Gunakan Kata Ganti ; penggunaan kata ganti ini bertujuan untuk menjelaskan peranan dari semua pihak yang terlibat dalam kerjasama. Seperti, penggunaan kata ganti “Pihak Pertama” sebagai pembuat surat, dan “Pihak Kedua”, dan Pihak Ketiga sebagai penerima surat, dan seterusnya, dikondisikan dengan keperluan.
    5. Tuliskan Isi Perjanjian ; isi surat perjanjian kerjasama yang berisi informasi kesepakatan mengikat seluruh pihak harus dituliskan dengan jelas, seperti maksud dan tujuan, ruang lingkup, dan jangka waktu kerjasama. Pada bagian ini, penting untuk memberikan penjelasan mengenai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam kerjasama.
    6. Bubuhi Tanda Tangan dan Materai ; pada bagian akhir surat perjanjian kerjasama, harus diberi tanda tangan oleh seluruh pihak, disertai materai. Tanda tangan adalah simbol kesepakatan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam kerjasama.

    Setelah melihat pengertian, fungsi dan cara membuat surat perjanjian kerjasama diatas, dapat memberikan kemudahan bagi kita untuk membuat surat perjanjian kerjasama. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam beberapa contoh surat perjanjian kerjasama berikut ;

     

    CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJASAMA USAHA

     

    SURAT PERJANJIAN KERJASAMA USAHA

     

    Jakarta, 15 November 2022

     

    Surat perjanjian ini dibuat sebagai salah satu bentuk untuk membuat sebuah usaha yang dilakukan bersama.

     

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

    Nama                                       : Wicaksono

    Tempat/Tanggal Lahir        : Semarang, 11 Mei 1979

    Alamat                                    : Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 20, Jakarta

    Akan disebut sebagai pihak pertama.

     

    Nama                                      : Pradikta

    Tempat/Tanggal Lahir        : Jakarta, 01 Juni 1988

    Alamat                                    : Jl. Jenderal Sudirman No.10, Jakarta

    Akan disebut sebagai pihak kedua.

     

    Nama                                      : Kirana Citra

    Tempat/Tanggal Lahir        : Surabaya, 15 Juli 1990

    Alamat                                    : Jalan Otto Iskandar Dinata No.40, Bandung

    Akan disebut sebagai pihak ketiga.

    Ketiga pihak ini secara sadar dan tanpa adanya paksaan telah setuju untuk melakukan kerjasama dalam membangun usaha bersama dengan ketentuan yang ada seperti berikut ini :

    Pasal 1

    Pihak pertama akan menanamkan modal usaha senilai Rp. 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah), pihak kedua akan menanamkan modal usaha senilai Rp. 100.000.000 (Seratus Juta Rupiah), dan pihak ketiga memberikan modal berupa peralatan usaha dengan nilai sebesar 120.000.000 (Seratus Dua Puluh Juta Rupiah).

    Pasal 2

    Hasil dari usaha akan dibagi secara merata dari keuntungan dengan nilai sebesar 3% berdasarkan keuntungan yang didapat setiap bulannya.

    Pasal 3

    Pihak pertama akan bertugas melakukan pemasaran secara daring dan langsung. Pihak kedua kedua akan bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan usaha di lapangan dan pihak ketiga akan mengurus keuangan dari usaha yang dijalankan.

    Pasar 4

    Kerugian akan ditanggung secara bersama oleh seluruh pihak. Apabila terjadi perselisihan maka masalah tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu. Jika permasalahan masih terus berlanjut, maka akan dilanjutkan secara hukum.

     

     

    Wicaksono                                          Pradikta                                               Kirana Citra

    (Pihak Pertama)                               (Pihak Kedua)                                     (Pihak Ketiga)

     

     

    (Materai)                                          (Materai)                                                      (Materai)

    TTD                                                   TTD                                                    TTD

     

     

    CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SOSIAL

     

    SURAT PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA KLINIK PUTRI MEDIKA

    DENGAN KETUA PANTI ASUHAN SUKA CITA KENDARI

     

    Kendari, 11 Mei 2021

     

    Nomor             : 105N/120/170/100/VII/2021

     

    Bismillahirrahmanirrahim

    Pada hari ini, Senin 11 Mei 2021, yang bertanda tangan dibawah ini :

     

    Nama              : Asmawati

    Jabatan           : Ketua Pengurus Panti Asuhan Suka Cita Kendari

    Alamat            : Jl. Jenderal Achmad Yani No. 12 Kendari

     

    Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Suka Cita Kota Kendari, Nomor : 11/354/SK/IX/2019 Tanggal 20 Oktober 2020 dalam hal ini bertindah untuk dan atas nama jabatan, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

     

    Nama              : dr. Hartanto

    Jabatan          : Pemilik klinik Putri Medika

    Alamat            : Jl. Syech Yusuf No. 10, Kendari

    Dalam hal ini bertindak dan atas nama jabatan, yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

     

    Untuk meningkatkan Pelayanan Panti Asuhan Suka Cita Kendari, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat membuat perjanjian :

    Setiap orang yang diasuh oleh PIHAK PERTAMA yang membutuhkan pelayanan kesehatan akan diberikan pelayanan kesehatan pada Klinik Putri Medika yang dikelola oleh PIHAK KEDUA.

     

    Surat perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan tanggal tersebut di atas.

     

    Asmawati                                            dr. Hartanto

    (PIHAK PERTAMA)                         (PIHAK KEDUA)

     

    MATERAI

    TTD                                                    TTD

    SAKSI 1                                              SAKSI 2

     

     

    TTD                                                    TTD

     

    Penutup

    Demikianlah penjelasan mengenai surat perjanjian kerjasama, dan fungsi surat perjanjian kerjasama, serta cara membuat surat perjanjian kerjasama disertai dengan beberapa  contohnya, semoga bermanfaat.

    Referensi :

    https://www.detik.com/jabar/berita/d-6268375/15-contoh-surat-perjanjian-kerjasama-berbagai-usaha